Terlahir dari keluarga tak punya. Bahkan sejak belia sudah ditinggal orang tua (yatim piatu). Dibesarkan di lingkungan serba kekurangan. Namun, kondisi buruk tak membuatnya terpuruk. Dialah Marcus Wanma.
Bukan kekayaan yang ia warisi dari ayahnya, melainkan harapan:
“Mac, jangan kau sia-siakan hidup ini. Jejakkan kakimu di tanah kelahiranmu sebagai tanda kehidupanmu di dunia.
Pesan itu terus membakar semangat untuk terus melewati kesulitan itu bukan sebagai batu sandaßgna mela batu lombaan untuk maju. Berbekal harapan itu, ia berhasil menyelesaikan jenjang Pendidikan tinggi hingga suatu hari dipercaya masyarakat menjadi bupati Raja Ampat.
Dan dalam waktu singkat, ia mampu membangn kepulaaun Raja Ampat sebagai daerah wisata bahari yang diperhitungkan di mata dunia internasional.
Inilah kisah anak rimba yang bergulat melawan penderitaan hidup dengan semangat pengaduan yang membara. Diselingi pergulatan iman, romantika cinta dan keluarga.
Kisah hidup Marcus Wanma bisa jadi cermin siapa saja untuk mengerti tempaan hidup, kepemimpinan, lika- liku takdir, dan pertolongan Tuhan bagi hamba yang selalu bersyukur.