Willy M Yoseph sangat mencintai tanah kelahirannya. Meski Wily telah sukses memimpin di berapa perusahaan Kayu di Jakarta, ia tetap terpanggil untuk membangun tanah kelahirannya: Murung Raya. Sebuah daerah Pedalaman di Kalimantan Tengah yang pembangunannya masih jauh tertinggal.
Bagi Willy, kemerdekaan hal mutlak bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah yang mengantarkannya untuk terjun ke ranah politik dan .mengantarkannya menjadi pemimpin Murung Raya dalam dua periode kepemimpinan.
Bagi Willy, siapapun yang menang tampuk kepemimpinan tugasnya jelas. Bekerjanya untuk rakyat. Itu artinya sebesar mungkin membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Sehingga tak henti hentinya, ia kibarkan bendera besar-besaran bertuliskan Murung Raya Merdeka. Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari keterisolasian.
Inilah jejak langkah anak sungai Barito dalam memperjuangkan dan memerdekakan tanah kelahirannya: Murung Raya untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Daftar Isi
- Prolog : Bermula dari Sungai 09
- Bagian 1 : Jejak Langkah Anak Sungai 19
- Lahir dari Ujung Fajar 21
- Menjadi Anak Dayak Siang, 35
- Kegelisahaan 49
- Kesakitan 67
- Terbayang menjadi Insinyur Kehutanan 77
- Upacara 91
- Meninggalkan Puruk Cahu 113
- Bagian II : Menentukan Arus Sungai 121
- Di bawah Asuhan Paman Doris Pingan 123
- Menjadi Mahasiswa Kehutanan 129
- Bergabung dengan Anak Perusahaan Barito Pacific Group 141
- Hikmah Tragedi Aceh 147
- Bagian III: Murung Raya Menuju Samudra Kemerdekaan 151
- Tanah Air Memanggil 153
- Terjun ke dunia Politik 161
- Pencalonan diri Menjadi Bupati 169
- Membangun Fondasi Dasar Pembangunan Murung Raya 179
- Gerbang Desamu; Gerakan Turun ke bawah 191
- Melestarikan Nilai Adat, menjaga kerukunan 197
- Sang Godfather 211
- Murung Raya Emas 2030; sebuah desain masa depan 219
- Menuju Kepemimpinan Murung Raya Periode ketiga (2013-2018) 231