Perempuan kerap dipandang sebagai makhluk lemah. Lantas apa jadinya bila perempuan bertubi-tubi mendapat cobaan?
Inilah buku yang menghimpun kisah-kisah mengharukan tentang hati yang luka dan jerat-jerat cinta, tentang hidup yang tak mau sunyi dari pengalaman menyedihkan-mulai dari kekerasan,keangkuhan, hinga pahitnya takdir dari Tuhan;
kisah-kisah yang, alih-alih memperlihatkan lemahnya perempuan, justru menampakkan betapa kuatnya ujian yang mendera.
Kisah-kisah mereka menghidangkan berjuta pelajaran –buat perempun yang masih bergulat dengan beratnya cobaan, juga buat mereka yang masih saja melihat perempuan dengan pandangan merendahkan.
Ujian yang silih berganti, kesedihan yang gemar menghampiri, mereka sikapi dengan sabar dan sadar, dengan tegar dan segar. Sesekali mereka salah melangkah,tapi segera mereka bisa memetik hikmah.
Sesekali mereka membenarkan pandangan bahwa perempuan makhluk tak berdaya, tapi segera mereka menunjukkan lapang dan luasnya hati mereka; hati yang mampu melunakkan setiap derita menjadi cerita sarat makan.
Ya inilah buku yang membuat kita mesti berkaca: mengapa kita harus putus asa?
TESTEMONI
Membaca buku Kala Perempuan Diuji, kita akan semakin yakin bahwa musibah dan bencana dalam rumah tangga tidaklah menjadi suatu momok yang menakutkan, tetapi ada hikmah tersembunyi yang dapat kita petik. Bahasanya sederhana dan muda dicerna. Dipersembahkan khusus bagi mereka yang ingin menjadikan konflik keluarga menjadi sebuah kenikmatan dan keindahan
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA
Hidup bukan surga, tetapi bukan juga neraka. Hidup bukan ruang sidang pengadilan, tetapi bukan juga jalan lapang yang tak jelas juntrungnya. Mungkin, derita para penutur dalam buku ini ternyata adalah derita Anda atau saya juga. Atau mungkin, kita terpaa, ternyata, masih banyak perempuan yang lebih menderita dari kita; atau justru malu karena kita masih sering meaung oleh cubitan Tuhan yang tak seberapa
Miranda Risang Ayu